Pemilihan Kepala daerah khusus nya di Wilayah bogor jadikan sebagai topik pembicaraan public di wilayah kabupaten dan sekitarnya, komisi pemilihan umum (KPU) salah satu penyelenggara dari hajat besar nya demokrasi ini, roda perputaran ini ternyata cepatlah bergulir silih berganti dengan banyak fenomena-fenomena yang unik di alam dunia ini. kurang lebih jumlah kependudukan populasi yang ada di Kab. Bogor ini ada 5,7 juta jiwa yang mayoritasnya adlah muslim, maka garda terdepan di dalam demokrasi ini yanitu KPU haruslah sangat berloyalitas profesional dalam melaksanakannya ini. dengan nya figur KPU pun tidak bisa berjalan dengan sendirinya menghadapi pesta demokrasi besar-besaran ini di dalam PILKADA.
Di dalam PILKADA ini yang serentak dengan PILGUB Provinsi JAWA BARAT tidak lain hanya KPUD saja akan tetapi di bantu oleh BANWASLU yang siap mengawal dan membantu demi keberlangsungannya PILKADA & PILGUB ini, namun halnya tidak serta merta sebagai pesta hangat saja akan tetpi ini justru akan juga pesta panas dimana ditengah - tengah demokrasi yang serentak ini ada yang memang berperan sebagai central dan riskan di jumlah kepundudukan hingga 49 juta jiwa ini, yaitu peran ulama atau kiyai - kiyai yang memang mayoritas muslim di wilayah provinsi dan kabupaten ini. ulama lah yang akan menjadi tonggak provokataor atau pemanas yang menjadikan kendalinya masyarakat atau sebaliknya menjadikannya kendali.
Dalam agama islam bahwasanya memilih pemimipin justru salah satu sunnah yang memang harus di laksakan atau di selenggarakan bahkan rasulullah SAW pernah meriwayatkan bahwwa walau hanya berdua saja dalam perjalanan itu harus menentukan pemimpin dan komonda. apalagi urusan Negara. Pesta Demokrasi ini apakah menjadi kendali dan bukan kendala hingga akan menjadi pemacu yang bukan pemicu, peran ulama haruslah bijak dan relevan dalm memberikank statmennya atau memberikan tausiahnya, jangan samapai dijadikan salah satu kesempatan di dlam dakwah agama diselipkan kampanye-kampanye yang memang peran ulama akan sangat berpengaruh dalam kemenangan di dalam pesta demokrasi ini.
Perhitungan yang memang perlu kerja ekstra juga bahwa tanggal 22 juni 2018 yang akan datan itu bulan syawal yang mana keramaian umat islam dalam ibadah yaitu puasa di bulan suci ramadhan dan juga perayaan idul fitri perlu sangat waspada dan kerja ekkstra oleh pada karna itu harus lah ber sinergi antara ULMA, KPU dan BANWASLU, dalam terkait hal ini, selamat dan jadikan ini pesta demokrsi yang harus menyenangkan terlaksana dengan sukses tanpa ekses, lancar dan berlangsung nyaman kita sama-sama berdoa semoga kita memilih pemimpin yang adil dan taat kepada tuhannya amin ya robal alamin
BOGOR TEGAR BERIMAN
JAWA BARAT
Oleh : Muhammad Rus’an
Komentar
Posting Komentar