jumat khutbah
Puasa bulan ramadhan 1441 H
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Saudara-saudara sekalian, jamaah rahimakumullah
Dari mimbar yang kita muliakan ini, ijinkanlah khatib mengajak kepada diri khotib sendiri, dan juga kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita selalu bertaqwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Selalu bertaqwa dalam arti yang sebenarnya dan selurus-lurusnya. Menjalan-kan secara ikhlas seluruh perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala, kemudian menjauhi segenap larangan-larangan Nya. Marilah kita lebur hati dan jasad kita kedalam lautan Taqwa yang luasnya tak bertepi. Marilah kita isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya dengan Taqwa ... InsyaAllah ... kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akherat yang abadi nanti atau kebahagiaan hidup di dunia fana ini.
Sidang jumat rahimahullah
Secara singkat sejarah puasa Ramadhan sendiri mula-mula nya diwajibkan mendirikan ibadah puasa Ramadhan yaitu pada tahun ke 2 Hijriyah atau 624 Masehi setelah Nabi hijrah ke Madinah, bersamaan dengan disyariatkannya salat ied, zakat fitrah, dan kurban
Saum atau puasa bagi orang Islam (bahasa Arab: صوم, transliterasi: shaum) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.
Sebagaimana firman Allah
Perintah untuk melaksanakan puasa sendiri sudah tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.
bERGEMBIRA DENGAN DATANGNYA RAMADHAN
Dalam sebuah hadits yang dishahihkan oleh Syaikh Albani Rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ
“Datang kepada kalian bulan Ramadhan”
شَهْرٌ مُبَارَكٌ
“Sebuah bulan yang diberkahi”
فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
“Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya”
تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ
“Dibuka padanya pintu-pintu langit”
وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ
“Dan dikunci padanya di bulan tersebut pintu-pintu neraka jahannam”
وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ
“Dan diikat padanya setan-setan yang jahat”
لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Dan di bulan tersebut ada sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.”
مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Siapa yang terhalang dari kebaikan bulan Ramadhan sungguh ia telah terhalang dari kebaikan.” Hadits ini sanadnya terputus antara Abu Qilabah dan Abu Hurairah, namun menurut Syaikh Albani hadits ini shahih dengan jalan-jalan yang lainnya.
Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif berkata bahwa hadits ini merupakan dasar atau dalil dimana orang-orang mengucapkan selamat satu sama lainnya dengan kedatangan bulan Ramadhan. Artinya ini merupakan perbuatan salafush shalih, apabila datang bulan Ramadhan, mereka mengucapkan selamat satu sama lain.
Maka saudaraku sekalian, bagaimana seorang mukmin tidak bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan? Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menyebutkan didalamnya pahala yang sangat besar. Lihat, Nabi mengatakan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, sebuah bulan yang diberkahi.”
Apa itu barokah?
Kata para ulama, barokah berarti tambahan dalam kebaikan. Lihatlah kebaikan-kebaikan yang ada di bulan Ramadhan luar biasa. Di siang hari kita berpuasa, menahan dahaga, lapar, semua karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang shiyam Ramadhan karena iman dan berharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Subhanallah.. Di malam harinya kita qiyam. Disyariatkan kita untuk shalat tarawih. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang qiyam Ramadhan bahan karena iman dan berharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Subhanallah..
Berpuasa di bulan Ramadhan penyebab datangnya ampunan, shalat tarawih di bulan Ramadhan penyebab datangnya ampunan, luar biasa.
PAHALA-PAHALA DILIPATGANDAKAN
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam manusia yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat bertemu dengan Jibril.” (HR. Bukhari)
Subhanallah.. saudaraku sekalian,
PINTU-PINTU KEBAIKAN
Sedekah sangat ditekankan di bulan Ramadhan, shalat malam di bulan Ramadhan sangat ditekankan di bulan Ramadhan. Apalagi puasanya, Allah telah wajibkan kepada kita. Dan tiga perkara ini adalah merupakan pintu-pintu kebaikan. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, dari Muadz bin Jabal -semoga Allah meridhainya- bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada Muadz bin Jabal:
أَلَا أَدُلُّك عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟
“Maukah aku tunjukan kepada engkau wahai Mu’adz kepada pintu-pintu kebaikan?”
MasyaAllah.. Kenapa disebut pintu? Karena kalau kita melakukan perkara-perkara ini, akan terbukalah pintu-pintu kebaikan kepada kita.
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Celaka seorang hamba, masuk bulan Ramadhan, lalu ia keluar dari bulan Ramadhan ternyata dia belum mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
“Celaka” kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam satu riwayat yang lain:
رَغِمَ أَنْفُ
“Terhina” Orang yang masuk bulan Ramadhan lalu kemudian ia keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Saudara sekalian, jamaah rahimakumullah
Kalau kita meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam maka yang pertama kali beliau serukan adalah masalah tauhid. Sebelum membicarakan hal-hal lain, beliau selama kurang lebih 13 tahun di Mekkah mendawahkan konsep pengesaan Allah Subhannahu wa Ta'ala ini kepada sahabat-sahabat beliau. Dengan tauhid beliau membangun ummat.
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ، أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.>
Khutbah Kedua:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَ بِكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Komentar
Posting Komentar