Mengucilkan Kebaikan

Kematian sebuah misteri yang tidak diketahui oleh siapapun akan kedatangannya. Kematian juga tidak hanya menghampiri orang yang didera penyakit yang ringan atau bahkan yang paling parah sekalipun. Betapa banyak orang yang hidupnya konon sehat badannya, muda usianya dan makmur kehidupannya, namun tiba-tiba tercatat jadwal kematiannya karena jatah hidupnya dan rejikinya sudah habis. Tidak ada seorangpun yang bisa menjamin dirinya akan hidup di dunia dalam rentang waktu tertentu.
Kematian akan datang setiap saat dan setelah itu ada kehidupan akhirat yang kekal abadi
Berharap Kepada Allah SWT. menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung dan berbahagia dalam kehidupan akhirat kelak. Amin.

Selayaknya kita hidup di dunia ini sangatlah singkat bila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang abadi. Namun kehidupan di dunia ini sangatlah menentukan kehidupan diakhirat. bela kita menjalani kehidupan dunia ini dengan baik, tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Allah berikan, tidak mudah tergoda bisikan syaitan, maka Insya Allah kehidupan akhirat nya akan bahagia dan beruntung.

Diantara petunjuk Rasulullah SAW. dalam pemanfaatan kehidupan di dunia ini adalah "janganlah sekali-kali meremehkan sesuatu kebaikan walaupun hanya bermuka manis ketika bertemu dengan saudaramu" ( HR. Muslim )

dengan demikian seseorang dilarang meremehkan suatu kebaikan walaupun secara zhahir amalan tersebut ringan dan kecil menurut kita, seakan tidak bakal mendatangkan manfaat. jika ada kesempatan dan kemampuan, maka dianjurkan untuk melakukannya, mengapa demikian karena seseorang ketidak tahuan, manakah diantara amalnya yang akan diterima oleh Allah SWT. Ada kemungkinan juga, seseorang saat melakukan amalan yang dianggapnya ringan, dia melaksanakan dengan penuh keikhlasan sehingga amalan yang kecil itu me-miliki nilai yang besar di sisi Allah SWT. utamanya adalah Niatnya Ikhlas karena Allah semata.

Betapa banyak amalan kecil menjadi besar karena niat dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil karena niat. Bisa jadi seorang manusia melakukan satu bentuk amalan yang dilakukan dengan keihlasan dan penghambaan kepada Allah yang sempurna, lalu dengan sebab amalan itu, Allah SWT. menghapus dosa besar.

Seseorang dari ummatku dipanggil pada hari kiamat dihadapan semua makhluk, dan dikabulkan untuknya sembilan puluh sembilan buku catatan amalan, satu buku luasnya sejauh mata memandang. Kemudian ditanya 'apakah engkau mengingkari sesuatu didalam catatan ini? kemudian dia mengatakan tidak wahai robb! kemudian Allah mengatakan,, tidak ada kezhaliman atas dirimu, kemudian dikeluarkan untuknya catatan sebesar genggaman tangan didalamnya terdapat kalimat suci. kemudian dia bertanya 'adakah manfaat catatan ini dibandingakan catatan-catatan yang sangat banyak itu? kemudian catatan kecil itu diletakan pada sisi timbangan dan catatan yang banyak itu diletakan disalah satu sisi timbangan yang lain. Lalu catatan yang didalamnya tertulis Syahadah (Kalimat suci) lebih berat dan sisi timbangan yang berisi catatan-catatan yang banyak itu terangkat atau tanda kalah berat atau tanda lebih ringan.

Sungguh demikian gambaran timbangan Allah kepada hambanya apabila seluruh aspek kehidupannya di kaitkan dengan nama Allah SWT. berharap semoga kita melakukan sesuatu hanya karna Allah semata. Diantara ilustrasi lain yang menunjukan bahwa amalan ringan terkadang bisa menjadi sebab seseorang dimasukan kedalam surga atau diampuni dosa-dosa besarnya.

sesungguhnya Allah SWT. memberikan balasan berupa ampunan dan surga kepada mereka yang melakukan perbuatan - perbuatan yang dianggap mengucilkan kebaikan ringan atau kecil, oleh karena itu marilah kita berjuang untuk selalu berbuat baik dengan tulus karena Allah SWT. jangan mengucilkan kebaikan meskipun sedikit, bahwa sesungguhnya Allah membalas amalan seseorang bukan semata-mata karena amalan yang dilakukannya, akan tetapi karena kesempurnaan keikhlasan yang ada dalam hatinya.

" Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia maha perkasa dan maha pengampun. ( QS. Al-Mulk : 2 )

وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!
(Qs. Al-baqoroh : 197 )

semoga Allah senantiasa memberikan kita keikhlasan dan taufiq untuk beramal sholeh.
Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, hisab dihari kiamat akan menjadi ringan bagi orang yang suka menghisab dirinya didunia



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta keegoisan

Literasi cinta

Aku Bangga Jadi santri