Aku pulang

Sesahdu suara ayam di pagi hari berisik dengan keramaian malaikat rahmat turun ke muka bumi ini.
Aku selalu tidak mau terlewatkan sejuknya pagi hari, jendela ku selalu kubuka demi menikmati keindahan udara dan alam di pagi hari,
Berawal dari keterpurukan di bulan - bulan tahun baru masehi ini yaitu tahun 2018. Dengan rentetan - rentetan waktu, hari, minggu, dan bulan umpama benang kusut yang susah dan sulit di kembalikan. Skenario cerita Allah emang indah, ada orang taubat karna lanjut usia umurnya, ada juga karna usahanya jatuh kerugian yang mendalam, ada juga bertaubat karena ujian dengan keruhnya kerukunan dalam keluarganya, hingga ada kalanya orang bertaubat dengan cara susahnya dalam pemantapan hatinya untuk menjadi bagian dari hidupnya. Kali ini aku yang mulai mendapatkan sentuhan tuhan itu, allah membuat cerita ini sungguh banyak teka - teki di perjalanannya, sempat kehidupanku merasa nyaman ketika memulai melukiskan keyakinan di pondok pesantren dengan usia remaja ke dewasa. Memupuk rencana kehidupan sangatlah indah, mewarnai mimpi pula menjadi keyakinan dalam bersikap, penuhanan rob yang selalu ku awalkan dan dahulukan. Cuman memang itu semua mulai berkurang ketika aku mulai keluar dari pesatren dengan syah di wisuda.
Hari-hari setelah diluar nan mulai asyik dan berkurang mengkikis amalan - amalan syurga, karna kenikmatannya tiada tara yang Allah berikan. Sehingga sampai hari ini itu semua ku rindukan, mana aku yang dulu yang selalu rindu terhadap adzan, i'tikaf sebelum adzan kumandang, puasa senin dan kamis, bahkan di tambah dengan puasa daud di dawamkan, hingga pakain pun ingin selalu putih yang aku kenakan di setiap harinya. Itu semua mulai meluntur perlahan hilang, hingga aku menyisakan dawamannya adalah tilawah bada sholat fardhu yang ku masih peetahankan. Ujian pun mulai mengetuk pintu datang dengan berbondongan, ilmu perkuliahan yang membutakan, fashion pun menyertai keperubajan hidup ini. Hingga aku sulit kembali ke masa lalu dengan penuh cinta tali kasih dengan tuhanku. Sering sekali lisan berucap, "oh tuhan kembalikan aku yang dulu, please Allah kembalikan aku yang dulu" denga meneteskan linangan air mata.
Setelah ujian itu mulai pamitan di kehidupanku entah persoalan hati, persoalan usaha, pendidikan, dan pershabatan hingga keumatan. Datanglah seorang gadis yang memang tak ku kenal siapa dia dan mau apa dia. Lama-lama kelamaan wanita itu bercakap dengan ku di mobil hingga aku mengambil poto di dalamnya yang tak kusadari itu jalan pendekatan.
Sentuhan bercakap membuat aku mulai membuka maslah-masalah yang ku jalani saat-saat ini. Hingg aku di kenalkan dengan sodara nya atau yang tepatnya adek sepupunya. Perkenalan ini singkat dan juga padat. Mengawalindari mulai. Poto dan juha CV. Hingga taaruf. Berkelanjutan komunikasinya dengan lewat media yang tak sadar aku menanam benih-benih cinta, yang memang akuntak sanggup menyampaikan. Sehingga mulut ini berkata, ungkapkanlah cintamu dengan lantunan izab dan qobul. Sehingga cinta mu akan suci.
Secepat ini kah rasanya mencintai yang pada akhir memutuskan untuk berburu doa untuk penetapan hati pemantapan cinta. Sholat ku ini mendorong selalu untuk berkelanjutan dalam konteks menikahlah karena itu kesempurnaan agama. Teringat aneh dengan bisikan -bisikan seperti itu. Dan pada akhirnya cerita Allah membuktikan bahwa aku di sentuh tuhan dengan selembut-lembut nya sentuhan Allah.
Doa aku mulai di kabulkan oleh Allah, swt. Mulai dari pengembalian amalan syurga yang pada saat ini kembali pulang. Siapakah wanita ini tuhan. Wanita ini memiliki kemestri menggerakan waktu tahajud. Untuk berdoa dan berharap dengan sebaik-baiknya waktu untuk berdoa. Bermulaian kenal dia aku mulai memasak adonan cinta suci, komunikasi jarang dengannya. Iktiyaran cinta ini adalah dengan harapan. Dengan doa. Terimaksij tuhan kau telah mengembalikan aku yang dulu. Dengan wasilah wanita ini yang belum tahu apakah dia menerimanya atau tidak lamaranku. Ku titipkan ini semua kepada robku.
Ya Allah jodohkanlah aku dengan.jodohku saja, aku tidak ingin patah hati lagi, Aku ingin di sisa umur hidupku ini bisa berjuang bareng dengannya. Aammiinn yaa robal alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta keegoisan

Literasi cinta

Aku Bangga Jadi santri